Quality Time


01 Nov @Parenting

Memang hidup adalah pilihan, dan ketika berkarier menjadi sebuah pilihan maka pasti butuh konsekuensi dan konsistensi. Diantaranya adalah membagi waktu antara karier dan keluarga. Hal ini tentu menjadi problematika tersendiri, terutama pada seorang Ibu atau seorang wanita. Seorang Ibu yang bekerja harus pandai-pandai membagi waktunya, agar tidak ada yang terdzalimi. Keluarga mendapatkan haknya dan amanah di luarpun dapat diembannya dengan baik. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi seorang Ibu, terlebih ketika anak-anak masih kecil.

Inilah yang kemudian kita kenal dengan istilah “quality time “ . Bagaimana kita menjaga kualitas pertemuan kita dengan anak-anak, menjadi hal yang sangat penting karena secara kuantitas waktu kita terbagi. Kita bisa memilih waktu-waktu yang efektif dan berkualitas. Misal sore hari sepulang sekolah dan sepulang “ ngantor” . Kita bisa jadikan shalat berjamaah, makan malam sebagai waktu yang istimewa. Terlebih dengan obrolan sekolah mereka, mendengarkan cerita mereka, akan menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Jangan lewatkan masa tumbuh kembang mereka , karena setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan selalu ada yang istimewa dan tak kan terulang. Selain waktu petang/malam, kita juga bisa gunakan waktu pagi sebelum kita berangkat. Sarapan bersama akan membuat anak lebih giat dan fokus menjalani kegiatannya hari itu. Di sekolah dia akan konsentrasi dan tidak akan membuat ulah. Merka yang cukup perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya tidak akan mencari perhatian ataupun pelarian di tempat lain. Insyaallah...

Kapan waktu selanjutnya?

@puisi

Sehari dua puluh empat jam

Terasa masih kurang

Kerja kerja dan kerja

Satu belum usai

Yang lain datang, begitu seterusnya

Hingga rumah hanya jadi persinggahan

Petang menjelang

Anak-anak menunggu dengan riang

Namun ayah bunda tak kunjung pulang

Ngantukpun datang menyerang

Akhirnya terpejam kelelahan

Malam.sudah larut

Ketika ayah bunda datang

Sunyi dan senyap

Badan bagai tak bertulang

Tinggal sisa - sisa kelelahan

Pagi menyapa

Kembali ke rutinitas

Anak-anak sekolah

Ayah bundapun kembali kerja

Apa yang kau cari Ayah?

Apa yang kau cari Bunda?

Bukankah kau sering katakan,

" Demi anak-anak "

Apa artinya bila mereka jarang kau sapa?

Apa artinya bila mereka jarang kau sayang?

Ayolah ayah bunda..

Jangan biarkan mereka tumbuh di padang gersang

Jika kuantitas tak mampu kau lakukan

Maka tingkatkan kualitas

Kehadiranmu sungguh dirindukan

Banguntapan,01112018

No comments: