Hujan Kali Ini


10 Nov @Kolom

Tulisan ini mestinya kuunggah kemarin sore, namun berhubung ada kendala teknis ( sinyal n kuota hehehehe….) akhirnya baru bisa terrealisasi pagi ini. Mudah-mudahan belum basi.

Sudah dua hari ini daerahku diguyur hujan. Mendung bergelayut dari pagi, bahkan mentaripun enggan menampakkan diri. Hari yang biasanya panas, mendadak terasa begitu dingin, hingga menusuk ke dalam tulang. Seperti biasa kami tetap melakukan aktivitas. Bekal jas hujan tak lupa selalu bertengger di motor kesayangan. Sore hari,meski sedang tak enak badan , akupun tetap menerobos derasnya hujan, demi kembali ke rumah tercinta. Anak-anak pasti juga sudah menungguku pulang. Akupun jadi teringat,padatnya agenda membuatku tak sempat menulis, bahkan kran idepun seakan mampet. Belum selesai satu tulisan, sudah mampet pet …tulisan jadi menggantung, tak ada kelanjutannya ( mungkin saya lelah…pikirku ). Kuperas sekuat tenaga, dan akhirnya sebagai pengobat rinduku pada rumah besar gurusiana, kutuliskan puisi “ Hujan Kali Ini “

Hujan kali ini

Sungguh deras tiada terkira

Merata di mana- mana

Mungkin di seluruh belahan dunia

Seperti biasanya, kitapun mulai gundah

Sering, bahkan selalu begitu

Panas yang kemarin dikeluhkan

Hujan kali ini juga kita resahkan

Apakah ini suatu pertanda?

Kalau kita sering lupa

Syukur nikmat yang sebenarnya

Hujan tak mungkin turun tanpa adanya awan

Awan tak mungkin terbentuk tanpa penguapan

Penguapan tak mungkin terjadi tanpa adanya panas

Bukankah semua saling berkaitan?

Jadi….

Biarkan mereka menjalankan tugasnya

Sesuai peran yang diberikan

Mungkin lebih baik bagi kita

Belajar dari panas dan hujan

Mengurangi keluh dan kesah

Memperbanyak doa dan bermuhasabah

Semoga hujan kali ini membawa berkah

No comments: