Teruntuk Sahabatku, Nurmalia Siregar


07 Nov @Kolom

Pagi itu aku agak kesiangan, tapi demi memenuhi janji menulisku, akhirnya tanpa membaca artikel gurusianer lain, langsung unggah tulisan. Setelah mengunggah baru kubuka tampilan home, alangkah terkejutnya aku . Jantungku berdegup, semua rasa membuncah dalam dada, mataku berkaca menahan rasa. Badanku terasa ringan terbang melayang di atas awan. Takut terjatuh kemudian. Seorang penulis kenamaan sekelas Bunda Nurmalia Siregar, menulis tentang diriku dalam unggahannya. Terhenyak aku tanpa bisa berkata-kata. Sungguh aku merasa tak pantas dengan sanjungannya, karena diriku jauh dari apa yang dituliskan.

Terimakasih tak terkira, atas ungkapan rasa cinta Bunda Nurmalia, sungguh aku tak mampu membalasnya. Maafkanlah….( jadi baper ). Kekagumanku pada penulis yang lincah nan bersahaja ini sudah lama, tapi aku tak berani ungkapkan rasa. Aku memang belum pernah berjumpa, apalagi melihat profilnya, tetapi bisa kubayangkan orangnya. Bunda Nurmalia meski usianya masih sangat muda, namun kemampuan membaca lingkungan dan merangkai kalimat sungguh tak terbantahkan. Setiap kata yang beliau tuliskan sangat bermakna dan begitu renyah, sehingga ingin dan ingin lagi membacanya. Memang benar adanya , tulisan yang berasal dari hati, maka isinya kan sampai ke hati pula.

Bagiku Bunda Nurmalia adalah tempat aku berguru, bagaimana menangkap ide dari sekitar dan menuliskannya dalam paragraph-paragrap yang penuh makna. Di sela kesibukan dengan keluarganyapun, Bunda Nur bisa mengambil waktu yang tepat, sehingga semua mendapatkan haknya. Sungguh sosok Bunda yang bijaksana. Beliaupun sering mengambil waktu di duapertiga malam, karena tak ingin merampas hak buah hati dan keluarganya.

Maafkan aku sahabat, baru sekarang bisa kutuliskan. Bukannya aku yang sok sibuk, tapi serasa kehabisan kata. Bagai seorang dara yang sedang jatuh cinta ( hehehehe….)

Namamu begitu dekat, dan lekat dalam hatiku

Untaian kata selalu dirajut dengan indahnya dalam sebuah paragraph

Rapi dan begitu kuat magnetnya, hingga menarikku untuk membaca dan terus membaca

Menginspirasi dan memotivasi para penggiat literasi

Ajari aku arti rendah hati dan aktualisasi diri

Lihat dan bacalah, begitu banyak tulisan darinya

Indah nan elok tersebar di setiap sudut rumah besar kita

Ada doa dan kesahajaan dalam setiap komentarnya

Sosok yang begitu anggun dan bersahaja

Iringi setiap tulisan dengan doa

Rajin dalam menulis dan ramah dengan semua orang

Enggan untuk marah, meski anak berulah

Gigih dalam mendidik para anak negri

Ajari kami dengan penuh tulus kasih

Ridho Illahi selalu yang dicari

Sahabatku Bunda Nur….terlalu banyak yang ingin kutuliskan, namun kenyataannya bebal dalam angan. Andai waktu izinkan, suatu saat kita dipertemukan. Sekarang meski berjauhan, hanya doa yang bisa kupersembahkan. Semoga persaudaraan tetap terjaga, saling mengisi meski tak bersama. Selamat berjuang sahabat, di manapun kau berada. Teruslah menginspirasi dan memotivasi ,semoga berkah Illahi selalu menyertai. Aamiin….

Penuh rindu…

No comments: