Sebelum Terlambat


07 Dec @Kolom

Selamat pagi Sahabat…sudahkah kita bersyukur hari ini? . Sungguh bahagia bisa menikmati kembali hari ini, jiwa dan badan yang sehat hingga bisa beraktivitas kembali seperti biasanya, maka sudah sepantasnyalah kita bersyukur untuk semua yang telah dilimpahkan Allah kepada kita. Nikmat yang sedemikian banyaknya, sehingga kalau kita mau menghitung tak akan pernah bisa menghitungnya, sebagaimana firman Allah dalam surat An Nahl ayat 18 yang artinya ;

“ Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi maha Penyayang .

Dimulai dari kesehatan, makanan, kesempatan , pekerjaan dan masih banyak lagi yang tak bisa kita hitung satu persatu. Bisa berpakaian layak, tinggal di rumah , makan makanan enak , punya, memiliki fasilitas yang mewah, memiliki jabatan . Dan masih banyak lagi bukan ? Sementara di tempat yang lain begitu banyak saudara kita yang sedang sakit, kepanasan dan kehujanan, pekerjaan pun tidak jelas.

Sebelum terlambat marilah kita bersyukur dengan hati, lisan dan tindakan. Hati yang senantiasa mengakui dan meyakini bahwa semua nikmat adalah pemberian Allah, bukan karena diri kita, sehingga sungguh tak pantas bila sombong dan congkak . Lisan yang senantiasa terjaga untuk berdzikir dan mengucap “ Alhamdulillah “ . Tindakan yang nyata dalam kehidupan, menggunakan apa yang kita punya untuk berbuat kebajikan. Menolong sesama, dan senantiasa ingat bahwa sesungguhnya ada milik mereka yang papa di dalam harta kita, berikan pada yang berhak. Tidak perlu menunggu kaya, menunggu senang, menunggu hebat , menunggu bahagia untuk bersyukur. Tetapi dengan bersyukur kita akan merasa kaya, merasa bahagia dan merasa tak kekurangan. Semoga kita termasuk hamba- Nya yang pandai bersyukur.. Aamiin

@Puisi Sebelum terlambat

Apa yang bisa diperbuat

Saat bumi digoncangkan

Saat gunung beterbangan

Saat air bah menyapu alam

Tak ada yang bisa mengubah

Tak ada yang bisa menolong

Tak ada yang bisa menghindar

Orang-orangpun berebut

Panik dan berlarian

Berharap pintu taubat masih dibuka

Berharap masih ada kesempatan

Berharap waktu bisa dikembalikan

Ketika pagi masih menyapa

Mentari masih bersinar

Selayaknya kita bergegas

Syukuri nikmat -Nya

Berjalan di rel- Nya

Agar tak ada penyesalan

Berkawan dengan alam

Berjalan tanpa kecongkaan

Bergegas dalam kebaikan

Sebelum semuanya terlambat

No comments: