Besarkan Jiwanya


14 Dec @Opini

Hari ini hampir sebagian besar sekolah memberikan laporan hasil belajar siswa selama satu semester atau “ raportan “. Demikian juga di sekolahku. Berbagai ekspresi pun terlihat dari para orang tua ketika mengetahui dan menerima hasil belajar putra-putrinya . Ada yang biasa , ada yang tersenyum bangga , ada yang tersenyum kecut . Kecewa atau pun bangga sah-sah saja, tetapi yang perlu diperhatikan adalah refleksi dan evaluasi untuk selanjutnya.

Semua anak pada dasarnya memiliki kelebihan , dan kelebihan antar anak satu dengan yang lain tidaklah sama. Ada yang lebih di Matematika, ada yang lebih di Bahasa, dan macam-macam, sehingga tak adil rasanya kalau anak-anak harus dibandingkan dengan teman-temannya . Tak adil juga ketika menuntut anak memiliki nilai yang tinggi di semua mata pelajaran. Bukan bermaksud melemahkan semangat berkompetisi, tetapi bentuk upaya menempatkan mereka sebagai pribadi yang memiliki kelebihan dan patut untuk dihargai .

Janganlah marah Ayah Bunda , ketika anak-anak kita memiliki nilai yang tak setinggi teman-temannya. Kita punya tugas yang lebih utama yaitu membesarkan jiwanya. Memiliki jiwa yang besar jauh lebih berarti. Kebesaran jiwa akan memberikan kesadaran pada anak untuk mengerti pentingnya belajar, sehingga dia pun akan bangkit dan bersemangat belajar dengan sendirinya tanpa paksaan.

Rengkuh dan kobarkan semangat di dadanya bila dia merasa tidak seberuntung teman-temannya, jangan justru ikut menyalahkan atas ketidakberhasilannya. Siapa lagi yang akan mendorong dan membangkitkan semangatnya kalau tidak kita. Tugas kita tidak sekedar membesarkan badannya saja, tapi membesarkan jiwa . Apa jadinya badan besar tapi tak berjiwa?

Soal bisa didrill, bisa kita latihkan bila hanya angka yang menjadi tujuan, tetapi jiwa , hati yang kosong dan gersang bagaiman menghidupkannya? Janganlah menghakimi anak dengan angka-angka saja Bunda. Besarkan jiwanya agar mampu berdiri tegak dan berjalan dengan kuat meniti masa depan dengan gagah.

Coba kita ingat sebagian lirik lagu kebangsaan kita.

“ …Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya untuk Indonesia Raya…”

Jelas bahwa membangun jiwa itu sangat penting, karena jiwa yang kuat, kepribadian yang tangguh adalah modal yang utama untuk membangun negeri ini. Anak adalah harta yang paling berharga, mari bersikap bijak . Merengkuh dan membimbingnya dengan penuh cinta tidak sekedar menyalahkan dan memojokkan. Bila kita belum menemukan kelebihan anak kita hari ini, yakinlah setiap anak lahir dengan kelebihan masing-masing. Biarkan dia belajar dan tumbuh sesuai kompetensi yang dimiliki.

No comments: