Bagaikan Sarden


10 Dec @Kolom

Pemandangan yang sama ketika berada di sebuah perkantoran. Semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun ada yang menggoda rasa, menggelitik pikiran. Ada yang senyum-senyum sendirian, ada pula yang serius membaca tanpa jeda. Benda kecil tak lepas dari genggaman. Dipegang erat-erat, seakan begitu takut terpisahkan. Di rumah pun bisa jadi demikian. Semua anggota keluarga duduk bersama namun tak ada tegur sapa atau pun bercanda. Lagi-lagi sibuk dengan gawainya masing-masing.

Jam belajar di rumah tiba, anak-anak masih saja sibuk dengan gawainya entah main game atau chatingan dengan teman-temannya ( berdalih sedang belajar ). Para orang tua pun ada yang sibuk bernostalgia, ngobrol ngalor ngidul dengan teman sekolahnya dulu sampai lupa waktu. Duuuh segitunya ya ternyata. Kita duduk bersama namun tak saling sapa Sok akrab dengan teman yang nun jauh di sana. Fenomena apakah ini? Mestinya kita bisa bersikap bijak untuk hal ini. Keluarga perlu menerapkan aturan di rumah. Kantor, sekolah pun demikian . Memang banyak manfaat yang kita dapatkan dari benda kecil satu ini, tetapi hendaknya kita tidak mengabaikan hal-hal yang lebih besar di sekitar kita.

Tidak ada larangan menggunakan gawai, tetapi banyak anjuran yang perlu kita pertimbangkan untuk menyikapi, terutama mengatur waktu penggunaanya agar tidak ada yang merasa terabaikan. Janganlah kita seperti sarden. Badan berada dalam satu wadah , tetapi kepala entah di mana. Raga bersua dan bersama namun jiwa dan pikiran mengembara tak tentu arah.

@Bagaikan Sarden

Kita duduk berdekatan

Bahkan sangat dekat

Tapi sunyi terasa

Tak banyak berucap

Sesekali mata saling melihat

Lalu tenggelam dalam dunianya

Zaman telah berubah

Bertegur sapa

Duduk-duduk bercengkerama

menjadi momen yang sangat langka

Semua terdiam, tenggelam dalam dunianya

Di rumah, di kantor, di jalan, di sekolah

Di mana-mana

Fenomena ini begitu nyata

Tak mengenal antar raga

Semua terdiam, tenggelam dalam dunianya

Kita bagaikan sarden

Raga bersama dalam satu wadah

Tapi kepala entah di mana

Mengembara di dunia maya

Sungguh mengherankan

Jarak yang begitu dekat menjadi sangat jauh

Hingga aku pun merasa

Tak lagi mengenalmu

Apakah kau telah berubah ?

#Sekedar pengingat diri #

No comments: