Ikuti terus Channel kami yg akan terus mengungkap banyak hal yg " Tersembunyi..." Ttg Gaya Hidup... Kriminalitas, Sosial-Politik, Budaya-Sastra, Cinta, Patah hati, Sex laki-laki & wanita, Supranatural dan lain-lain >>> https://www.youtube.com/c/MasIdan
Sudah Cermatkah Kita?
04:22 @Kolom
Piyungan, 2 Januari 2019. Kami mengadakan RAT koperasi “ Warrastu “ yang dilaksanakan setelah pembelajaran. Acara diawali dengan pembukaan dan pengarahan dari Bapak Drs. Wiyono, M.Pd, kepala sekolah sekaligus penasehat koperasi. Menarik sekali apa yang beliau sampaikan, yaitu tentang menata hidup cermat.
Apa sebenarnya hidup cermat? Cermat menurut KBBI artinya penuh minat ( perhatian ); seksama; teliti. Namun jika terkait dengan keuangan maka cermat artinya berhati-hati dan teliti dalam penggunaannya. Merujuk dari dua pengertian tersebut maka apa yang disampaikan Bapak Kepala Sekolah cenderung ke point yang belakang yaitu terkait dengan keuangan atau perekonomian,
Menurut Beliau ada beberapa tips untuk menata hidup cermat. Berikut ini yang sempat saya catat dan pahami.
1. Skala prioritas
Skala prioritas selalu digunakan dalam setiap hal, termasuk ketika hendak membeli barang. Beberapa barang ingin dimiliki, terlebih barang yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi hendaknya kita tetap menggunakan skala prioritas berdasarkan kepentingan yang ada. Misalnya saja membeli kompor atau mesin cuci. Tentu saja berdasarkan kita harus menggunakan skla prioritas mana yang harus didahulukan. Terlebih sebagai ibu rumah tangga mestinya kita bisa belajar menata hidup kita agar lebih cermat dengan menggunakan skala prioritas. Mengapa ? Karena Ibu rumah tangga juga harus mampu menjadi menteri keuangan dalam rumah tangganya.
2. Sesuai kebutuhan
Belilah barang sesuai dengan kebutuhan, sehingga ketika banyak penawaran barang-barang, selama tidak membutuhkan, maka tidak perlu untuk membelinya. Mengurangi sifat konsumtif, apalagi ketika berada di mall atau supermarket. Ini banyak terjadi, niat membeli gula , ketika sudah sampai di tempat, tidak hanya gula yang masuk ke keranjang tapi justru lebih dari itu, jelas ini contoh yang kurang cermat ( dan ini sering saya alami...duuhhhhh... ). Baju masih bagus-bagus, tetapi begitu ada penawaran tergiur dan akhirnya membeli juga. Bagaimana dengan Anda ? Padahal kalau dipikir baju kita masih banyak dan bagus-bagus, iya kan? Jadi agar bisa hidup cermat maka belilah sesuai dengan kebutuhan.
3. Survey sebelum membeli
Survey atau mengecek beberapa tempat ketika akan melakukan pembelian barang yang besar itu perlu dilakukan. Misalnya saja mau membeli motor, kita bisa melakukan survey baik harga maupun jenisnya di beberapa toko ( dealer ) untuk mendapatkan perbandingan harga . Cermat bukan berarti pelit. Keduanya mungkin sama-sama mengirit dalam pengeluaran, tetapi konteksnya berbeda. Cermat lebih pada pertimbangan dan logika dalam mengambil keputusan sehingga ada azas ekonomi di dalamnya.
Sudah cermatkah kita ? Saatnya untuk melakukan koreksi diri, agar kita bisa menata hidup cermat. Menata hidup dalam perekonomian keluarga untuk kehidupan yang lebih baik.
03012019
#edisibelajarekonomi#latepost#
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment