KOMPAS.com — Anak-anak memang rentan terkena penyakit. Baru saja sembuh dari diare, batu-pilek bisa saja menyergap. Salah satu kondisi "sakit" yang paling diderita anak adalah demam. Namun, para orangtua perlu mengetahui bahwa demam yang muncul pada si kecil hanya merupakan gejala dari sakit yang sesungguhnya.
Demam adalah proses mekanisme tubuh yang sehat ketika melawan suatu penyakit. Tubuh dikatakan demam jika suhunya lebih dari normal, yaitu 37,5 derajat celsius diukur dengan termometer. Demam merupakan alarm tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap suatu gangguan. Pemeriksaan dokter akan memunculkan diagnosis penyakit si kecil.
Pada umumnya tubuh demam karena dua hal:
1. Penyesuaian dengan lingkungan
Dalam keadaan normal, suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur suhu badan di hipotalamus. Jika suhu lingkungan naik atau turun, tubuh mengirim sinyal ke pusat pengatur suhu tubuh untuk menyesuaikan diri.
Proses penyesuaian inilah yang menampilkan mekanisme tertentu. Misalnya, jika udara di sekitar dingin, pembuluh darah mengerut untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh. Sebaliknya jika udara di luar panas, pembuluh darah melebar, dan kelenjar keringat bekerja untuk melepas kelembaban.
2. Melawan infeksi
Ketika sel-sel darah putih sebagai "pasukan" yang melawan penyakit bekerja keras melawan musuh, maka saat itu ada zat-zat kimia yang dilepaskan dalam aliran darah dan berkelaan mengirim laporan ke otak. Laporan ini kemudian direspons dengan perintah agar tubuh meningkatkan suhunya. Alasannya, untuk menghambat perkembangbiakan penyakit yang masuk. Selain itu, diharapkan dapat membantu merangsang pembuatan antibodi.
Yang patut diketahui orangtua adalah penanganan pada anak demam:
- Anda bisa memberinya obat penurun panas dengan dosis yang sesuai petunjuk dokter.
- Kompres si kecil di daerah kepala, ketiak, selangkangan dengan menggunakan air hangat.
- Usahakan agar si kecil mengenakan pakaian yang tipis dan longgar agar tidak kegerahan. Jika suhu tubuhnya meninggi, dekap ia dalam pelukan Anda sehingga panasnya bisa berpindah ke tubuh Anda.
No comments:
Post a Comment