Benarkah Nyamuk Lebih Suka Menggigit Perempuan?? Ini Dia Faktanya...

img

Nyamuk bisa menemukan seseorang yang lebih enak untuk digigit dibandingkan orang lain, kabar yang beredar adalah nyamuk lebih suka menggigit perempuan. Lalu benarkah kabar tersebut?

Sebuah gagasan selama ini berkembang luas dimasyarakat bahwa nyamuk lebih suka menggigit kaum perempuan karena memiliki rasa yang lebih manis. Hal ini diyakini akibat hormon estrogen yang dimiliki oleh perempuan merupakan daya tarik yang kuat.

Seperti dikutip dari New York Times, Selasa (15/6/2010) pada kenyataannya gagasan tersebut tidaklah benar, jenis kelamin tidak terlalu memainkan peran dan apa yang orang pikirkan selama ini tidaklah benar.

Berdasarkan salah satu laporan dari Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa laki-laki memang lebih mungkin diserang karena memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Tapi efek yang sama juga terlihat pada perempuan. Ketika para ilmuwan membandingkan antara ibu hamil dengan perempuan yang tidak hamil, didapatkan nyamuk lebih tertarik dua kali lipat terhadap perempuan hamil.

"Orang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar cenderung lebih menarik bagi nyamuk, hal ini kemungkinan karena orang-orang ini relatif memiliki suhu tubuh lebih panas atau mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak," ujar penulis studi.

Penelitian mencatat bahwa perempuan hamil mengembuskan karbon dioksida lebih banyak dan suhu tubuh lebih tinggi, sehingga lebih mudah bagi nyamuk untuk mendeteksi. Hasil ini dilaporkan dalam study Lancet tahun 2000.

"Selain karbon dikosida, asam laktat juga termasuk daya tarik yang kuat bagi nyamuk. Itu sebabnya orang akan lebih mudah untuk diserang nyamuk ketika berada di luar dan berkeringat," Dr Clifford W Basset dari Allergy and Asthma Care of New York.

Dr Basset menambahkan hewan nyamuk bisa merasakan suatu bahan kimia yang ada di kulit hingga jarak 30 meter tapi tidak tergantung pada jenis kelamin orang tersebut. Karena faktor yang mempengaruhi seberapa sering nyamuk menggigit seseorang adalah ukuran tubuh, suhu tubuh serta banyaknya karbon dioksida yang dikeluarkan.

No comments: